Para warok yang tersingkirkan membuat kesenian dengan cerita berdasarkan legenda telaga Ngebel, Naga Baruk Klinting.
Jaranan thek ponorogo diiringi dengan musik seadanya terbuat dari bambu yang menghasilkan suara seperti gamelan reog.
Alat musik yang digunakan antara lain adalah kendang, gong, saron, bonang, dan angklung.
Gerak tari dan lagu dalam jaranan thek ponorogo tidak memiliki pakem yang tetap, tetapi berubah seiring perkembangan zaman.
Makna simbolis dari jaranan thek ponorogo adalah menunjukkan semangat perlawanan dan kemandirian rakyat Ponorogo terhadap penjajahan dan ketidakadilan.
Properti yang digunakan dalam jaranan thek ponorogo antara lain adalah:
Kuda lumping
Properti berbentuk kuda yang terbuat dari bambu dan kain yang ditunggangi oleh para penari.
Topeng barongan