PonorogoNews.com - Jika berbicara tentang bandara Dhoho maka PT Gudang Garam tidak bisa ditinggalkan, pasalnya perusahaan rokok terbesar inilah yang membiayai proyek pembangunan bandar udara di Selingkar Wilis.
Kebijakan Gudang Garam tersebut menjadikan Bandara Dhoho Kediri sebagai bandar udara pertama yang dibangun tanpa biaya APBN.
Sebagaimana diketahui, proses pembangunan bandara Dhoho memakai skema kerjasama antara pemerintah pusat dengan perusahaan Gudang Garam.
Baca Juga: Anggota DPRD Ponorogo Sekaligus Caleg Petahana dari PKB Meninggal Dunia
Saat itu pembebasan lahan dilakukan oleh pemerintah RI sedangkan proses pembangunan dilakukan oleh PT Gudang Garam.
Total pembiayaan pembangunan bandara Dhoho menghabiskan dana sekitar Rp14 triliun, dengan biaya cukup besar membuat bandar udara di selingkar Wilis tersebut memiliki banyak fasilitas kelas internasional.
Pembangunan selesai pada akhir 2023 lalu, tapi proses operasional terus mundur. Awalnya operasional dijadwalkan pada akhir 2023, tapi molor lagi pada Februari 2024.
Tapi pada Februari 2024 lalu ternyata operasional bandara Dhoho belum bisa dilakukan, kemudian mundur lagi dan diharapkan bisa dibuka secara umum pada pertengahan Maret 2024.