Tingkatkan Nilai Ekspor, Pemkab Trenggalek Fokus Mengembangkan Produk UMKM di Pasar Global

- 23 Juni 2024, 14:10 WIB
Tingkatkan Nilai Ekspor, Pemkab Trenggalek Fokus Mengembangkan Produk UMKM di Pasar Global
Tingkatkan Nilai Ekspor, Pemkab Trenggalek Fokus Mengembangkan Produk UMKM di Pasar Global /Antara News/

PONOROGO NEWS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek, Jawa Timur, fokus mengembangkan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di pasar global. 

Pengembangan produk UMKM dilakukan dengan berbagai cara yang kini sedang gencar digalakkan oleh Pemkab Trenggalek, seperti memanfaatkan digitalisasi pemasaran, meningkatkan kualitas produk melalui labelisasi, dan memperbaiki manajemen pengelolaan UMKM.

Pemkab Trenggalek juga terus mendorong perluasan segmentasi pasar produk UMKM di wilayah Trenggalek, Jawa Timur, untuk meningkatkan nilai ekspor. 

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskomindag) Trenggalek, Saniran, menyatakan bahwa capaian ekspor produk UMKM Trenggalek tahun lalu berhasil menembus angka lebih dari Rp102 miliar. 

"Berdasarkan rekap nilai ekspor sampai Desember 2023, nilai ekspor mencapai Rp102.106.791.965," katanya.

Baca Juga: Sandiaga Uno Menilai Bandara Dhoho Kediri akan Jadi Magnet Wisatawan untuk Berkunjung ke Selingkar Wilis

Saniran menambahkan bahwa minyak atsiri mendominasi nilai ekspor dengan total Rp54,7 miliar, diikuti oleh fillet dory dengan nilai ekspor Rp30,7 miliar. 

Sementara itu, ester dan terpentin dengan tujuan ekspor ke Singapura, Nigeria, India, dan Malaysia membukukan nilai ekspor Rp9,7 miliar. 

"Untuk plywood, nilai ekspor mencapai Rp6,9 miliar dengan tujuan ekspor ke Malaysia dan Brunei Darussalam," ujarnya.

Meskipun demikian, ekspor produk UMKM di wilayah Trenggalek belum menyentuh seluruh sektor. Pemkab Trenggalek tetap optimistis bahwa produk UMKM di wilayah Trenggalek dapat bersaing di pasar global. 

Jumlah UMKM di Trenggalek terus bertambah. Berdasarkan data BPS tahun 2011, jumlah pelaku UMKM di Trenggalek mencapai 143 ribu pelaku usaha. Sementara itu, data terbaru dari Kemenkop mencatat ada 23.282 unit usaha (UMKM) di sektor non-pertanian.

Baca Juga: Taman Ternyaman di Kabupaten Ponorogo, Cocok Jadi Tempat Bermain Keluarga

Saniran menjelaskan bahwa data terbaru dari Kemenkop yang mencatat 23.282 unit usaha (UMKM) tersebut mencakup sektor non-pertanian. 

"Ini artinya satu orang bisa memiliki lebih dari satu unit usaha. Sementara berdasarkan data BPS pencacahan lengkap tahap satu tahun 2023, terdapat 179.171 unit usaha di sektor pertanian," pungkasnya.***

Editor: Wibbiassiddi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah