Bikin Bangga, Reog Ponorogo Tampil di Karnaval Mahardika Kabupaten Kulonprogo

22 Agustus 2023, 07:25 WIB
Ilustrasi Penampilan Reog Ponorogo di kabupaten Kulonprogo /PonorogoKab/

PonorogoNews.com - Kesenian Tradisional khas Ponorogo, Reog membuat masyarakatnya bangga. Pasalnya Reog sering ditampil diacara-acara penting di Kabupaten/Kota lain, terbaru tampil di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

Reog Ponorogo tampil dalam Karnaval Wisata Pesona Mahardika, ribuan pengunjung memadati tempat acara untuk menyaksikan Reog.

Karnaval dimulai di Taman Budaya Kulonprogo (TBK) dan Alun-alun Wates. Menariknya tidak hanya satu, tapi ada 24 Reog Ponorogo yang tampil.

Kepala Dispar Kulonprogo Joko Mursito, mengatakan penampilan 24 Reog tersebut memang diharapkan bisa menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat Kulonprogo.

Hal tersebut tidak mengherankan, pasalnya ada sejarah yang mengatakan bahwa Kulonprogo dahulunya merupakan tempat dari para Warok asal Ponorogo.

Baca Juga: Ini 5 Situs Sejarah di Kabupaten Ponorogo, Ada Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

Kulonprogo disebut-sebut oleh masyarakat Ponorogo memiliki kepanjangan Kulone Ponorogo (baratnya Ponorogo). Konon, salah satu kabupaten yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta ini dulunya adalah sebuah daerah kekuasaan milik Warok Ponorogo. 

Sejarah Kabupaten Kulonprogo

Kulonprogo merupakan sebuah kabupaten yang terletak 29 kilometer dari pusat kota Yogyakarta. Wilayah Kulonprogo menjadi salah satu daerah yang berperan penting bagi DIY. 

Jika ditelisik lebih jauh lagi, konon sejarah masa lalu menyebutkan Kulonprogo sebenarnya milik Warok Ponorogo. Benarkah demikian? Mari kita ulas satu per satu sejarahnya di bawah ini tentang hubungan Kabupaten Ponorogo di Jawa Timur dan Kabupaten Kulon Progo di DIY. 

Keyakinan terhadap sejarah tersebut rupanya bukan tanpa alasan. Ada catatan sejarah yang dijadikan landasan yang melatarbelakanginya. Jadi, latar belakangnya berawal dari perseteruan antara Kerajaan Mataram dan Trunojoyo pada 1671 M. 

Ketika itu ibukota Kerajaan Mataram berada di Pleret, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sementara ibukota Kerajaan Trunojoyo berada di Pulau Madura. 

Peperangan kedua kerajaan tersebut menewaskan Raja Amangkurat I dari Kerajaan Mataram. Kemenangan pun diraih Kerajaan Trunojoyo dan berhasil merebut ibukota Mataram. 

Baca Juga: Mengenal 5 Makanan Khas yang Menggugah Selera dari Ponorogo, Ada Sego Kucing

Kebangkitan Mataram dan Bantuan Warok Ponorogo

Kerajaan Mataram pun mencoba bangkit melalui Raja Amangkurat II. Dalam perlawanannya, ia meminta bala bantuan dari Adipati Ponorogo dan juga pihak Belanda yang saat itu sudah bercokol di Nusantara. 

Atas permintaan bala bantuan tersebut, Adipati Ponorogo mengirimkan para Warok Ponorogo sebagai perwakilan pada 1677 M. Tentu saja Warok dipilih karena keberanian dan kesaktiannya dalam ilmu kanuragan yang dipercaya bisa membantu perlawanan Amangkurat II. 

Para warok itu dipercaya menjaga keraton untuk menghalau serangan dari pasukan Trunojoyo. Para Warok dari Ponorogo ini dikenal punya kemampuan berperan yang gesit dan tanpa gentar melawan musuh. Sementara pihak Belanda dipercaya untuk menangkap Trunojoyo. 

Atas bantuan dari para Warok Ponorogo, pasukan Trunojoyo kesulitan menembus wilayah keraton. Bahkan kebanyakan dari mereka ditangkap dan dijatuhi hukuman mati pada 1679. Pada akhirnya, perlawanan itu usai dengan kemenangan penuh Raja Amangkurat II atas bantuan Warok Ponorogo dan pihak Belanda.  

Baca Juga: Bagaimana Langkah Pemkab Ponorogo Peroleh PAD 1 Triliun Pertahun, Ini Jawaban Kang Giri

Hadiah Tanah Perdikan

Keberhasilan memukul mundur pasukan Trunojoyo, Raja Amangkurat II memberikan hadiah ke para Warok Ponorogo berupa tanah perdikan (tanah bebas pajak). Tanah hibah tersebut berlokasi di sebelah barat Kerajaan Mataram. 

Kemudian tanah hibah Raja Amangkurat II kepada para Warok Ponorogo itu diberi nama Kulon Ponorogo. Kulon adalah bahasa Jawa untuk menyebut salah satu arah mata angin yaitu barat. 

Tak hanya diberi hadiah tanah perdikan, Warok Ponorogo juga mendapat kepercayaan penuh untuk menjadi pasukan penjaga keraton. 

Kini, daerah yang dulu dikenal dengan nama Kulon Ponorogo itu berubah menjadi Kulonprogo yang masuk dalam wilayah teritori Daerah Istimewa Yogyakarta. Bahkan, hubungan antara Kabupaten Ponorogo dengan Kabupaten Kulonprogo telah diungkapkan sendiri oleh Paku Alam X pada 2019 silam. 

Pendapat itu semakin diperkuat dari laman resmi Pemerintahan DIY, bahwa makna dari nama Kulonprogo adalah ‘Keraton Mataram di Sebelah Barat Ponorogo’. 

Baca Juga: 5 Rekomendasi Penjual Martabak Ponorogo 2023, Cocok Buat Kencan hingga Cemilan Malam

Begitulah kisah sejarah yang mencatat eratnya hubungan antara Kabupaten Ponorogo di Jawa Timur dengan Kabupaten Kulon Progo di DIY. Semoga ulasan di atas menjadi wawasan baru bagi masyarakat dalam memahami nama sebuah tempat yang biasanya sarat dengan kisah sejarah masa lalu.***

Editor: Wibbiassiddi

Tags

Terkini

Terpopuler