Kaya Akan Seni dan Budaya: Ini Daftar Kesenian di Ponorogo Selain Reog

17 November 2023, 16:05 WIB
Gajah-gajahan adalah salah satu bentuk pertunjukan rakyat Ponorogo selain Reog. /Disbudparpora Ponorogo

PonorogoNews.com - Kabupaten Ponorogo di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau tetapi juga dengan kekayaan seni dan budaya yang melibatkan masyarakat setempat. 

Berikut adalah beberapa kesenian yang menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Ponorogo.

Reog Ponorogo

Reog Ponorogo adalah seni pertunjukan yang menjadi ciri khas kota ini. Pertunjukan ini melibatkan tarian dan atraksi akrobatik yang memukau, dengan peserta yang mengenakan topeng singa dan kostum megah. 

Reog bukan hanya hiburan seni tetapi juga mencerminkan semangat dan keberanian masyarakat setempat.

Baca Juga: Ponorogo Terkenal dengan Apa? Ada Reog yang Sudah Diakui oleh UNESCO

Wayang Kulit Ponorogo

Wayang Kulit Ponorogo memiliki ciri khas tersendiri dalam hal penampilan dan cerita. Tokoh-tokoh wayang yang unik dan warna-warni membuat pertunjukan ini menjadi hiburan yang penuh warna dan sarat makna filosofis.

Gajah-gajahan

Gajah-gajahan adalah kesenian yang diiringi dengan *Kompang, Jidor atau Gamelan klasik dan memiliki patung gajah yang terbuat dari kertas karton dan bambu. 

Kesenian ini bermula pada abad ke 15 sebagai bentuk penghormatan kepada hewan gajah Jawa yang pernah hidup di wilayah Wengker. 

Kesenian ini juga digunakan sebagai media dakwah dan sarana sosialisasi di kalangan masyarakat Ponorogo. 

Baca Juga: Jelajahi Trenggalek, Ini Deretan Pantai Paling Indah di Selatan Jawa

Ciri khas Gajah-gajahan adalah sebagai berikut:

Belalai gajah yang terbuat dari kertas karton dan bambu yang dilekatkan pada kerangka bambu. 

Belalai gajah ini berfungsi untuk bernapas, minum, dan makan. Alat musik ini mengiringi gerak tari dan lagu-lagu yang dibawakan oleh penari dan penyanyi.

Penari yang menunggangi gajah atau berperan sebagai putri yang diperankan oleh laki-laki. Penari ini biasanya mengenakan kostum yang berwarna-warni dan bermotif khas Ponorogo.

Pawang yang berperan untuk mengarahkan jalannya gajah. Pawang ini biasanya mengenakan pakaian adat Ponorogo dan membawa tongkat atau cambuk.

Baca Juga: Rute Ponorogo-Bandara Juanda, Bisa Menggunakan Bus Calon Transportasi Umum ke Bandar Udara Dhoho

Jaranan Thek

Jaranan Ponorogo adalah kesenian kuda lumping yang berasal dari Ponorogo yang ada pada akhir abad ke 15, Jawa Timur. 

Kesenian ini disebut Jaranan Thek atau Reog Thek karena menghasilkan suara “Thek” dari suara Topeng Barongan. 

Kesenian ini juga disebut Jaranan Senterewe karena mahkota pada barongan Jaran Thek memiliki bentuk daun yang menjulang seperti daun Sente dan Rawe. 

Kesenian ini diiringi musik seadanya terbuat dari bambu yang menghasilkan suara seperti Gamelan Reog. 

Baca Juga: Tinjauan Pakar Terkait Beroperasinya Bandara Dhoho Kediri, Apakah Bisa Berikan Manfaat Pada Daerah Sekitar?

Kesenian ini bercerita tentang peperangan antara Prabu Klono Sewandono dari Kerajaan Bantarangin dengan Singo Barong dari Kerajaan Lodaya yang merebutkan Putri Kerajaan Kediri yakni Dewi Songgolangit.***

Editor: Wibbiassiddi

Tags

Terkini

Terpopuler