Ketua Sanggar Tari Kawulo Bantarangin, Rizman Mifta mengaku senang karena banyak anak-anak yang tertarik dengan kesenian Reog.
"Kami ikut senang ketika melihat anak-anak dan remaja tertarik dengan kesenian reog," terang Mifta dikutip dari laman Ponorogo.go.id.
Sejak berdiri pada 2017 silam, sanggar ini sudah ada 1.000 anak yang belajar menari di sini, tidak sedikit yang sudah menjadi seniman Reog Ponorogo.
"Selama enam tahun sanggar berdiri, sudah ada 1.000 anak-anak yang belajar menari di sini. Banyak dari mereka yang menjadi seniman reog."
Baca Juga: Wajah Baru Kabupaten Ponorogo, Sugiri Siapkan Pedestrian Berbentuk Angka 8 untuk Menarik Wisatawan
Mifta mengaku, Reog Ponorogo harus bisa mengikuti perkembangan zaman, pasalnya jika tetap kaku dengan aturan lama maka akan ditinggalkan oleh generasi muda. Tetapi perlu digaris bawahi pakem-pakem inti di dunia Reog tidak boleh ditinggalkan.
"Kesenian itu harus terus berkembang mengikuti zaman tanpa menghilangkan unsur budaya aslinya." ***