PonorogoNews.com - Peredaran uang palsu semakin meresahkan masyarakat. Baru-baru ini, sejumlah pedagang di Pasar Stasiun Ponorogo, menjadi korban.
Seperti yang dialami Majid (60), salah satu pedagang sayur asal Desa Bringin, Kecamatan Kauman.
Awalnya ia melayani pembeli seperti biasanya di jam 3-4 pagi dalam kondisi ramai. Namun ada salah satu pembeli perempuan yang memborong dagangannya sebanyak Rp 35.000 menggunakan uang Rp 50.000.
"Orangnya perempuan, beli sekitar jam 3 tadi. Uangnya 50 ribu posisi ditekuk ke dalam," kata Majid, Kamis (7/9).
Baca Juga: 5 SMA Terbaik di Kabupaten Ponorogo Versi UTBK, Ada Sekolahmu?
Karena kondisi masih gelap dan ramai, Majid pun belum menyadari bahwa uang yang diterimanya adalah uang palsu.
Dirinya baru sadar ketika mengecek uang tersebut saat kondisi sudah cukup terang.
Uang palsu yang digunakan pelaku berupa selembar Rp 50.000. Ciri-cirinya, di sisi belakang nampak uang asli dengan nomor seri. Namun, di bagian depan tampak blur seperti hasil cetakan menggunakan printer biasa.