Network
PonorogoNews.com - Ada satu hal yang menarik di Bandara Internasional Minangkabau, dibuat oleh kontraktor asal Jepang dengan desain tahan gempa hingga 10 magnitudo.
Sebagaimana diketahui, tower pemandu penerbangan atau Aerodrome Control Tower (ACT) Bandara Internasional Minangkabau memiliki desain yang tahan gempa.
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari Manager Keselamatan, Keamanan, dan Standarisasi Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) Cabang Padang, Alex Fardi.
Baca Juga: Pemkab Kediri Larang Pedagang Berjualan di Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandara Dhoho
"Sudah teruji saat gempa besar tahun 2009 kondisi tower masih utuh. Konsultan asal Jepang sudah mendesain Bandara Minangkabau untuk gempa sampai magnitudo 10," ujar Alex dikutip dari Antara News.
Sebagaimana diketahui, Bandara Internasional Minangkabau sudah beroperasi sejak 2005 lalu. Memiliki fasilitas lengkap dengan standar internasional.
Menjadi satu-satunya bandar udara yang menjadi kebanggaan dari masyarakat Sumatera Barat (Sumbar). Pembangunan dimulai pada 2001 dan diresmikan pada 2005, menghabiskan biaya sekitar 9,4 miliar Yen ( Rp 1 Triliun).
Pada 2006 ditetapkan menjadi embarkasi dan debarkasi haji untuk wilayah provinsi Sumatra Barat, Bengkulu dan Jambi.
Baca Juga: Inilah Fakta-fakta Menarik Bandara IKN Nusantara yang Akan Beroperasi pada Juli 2024
