6 Fakta Jalur Rel Kereta Api di Kabupaten Ponorogo, Pernah Jadi Moda Transportasi Paling Diminati Masyarakat

- 13 April 2024, 20:15 WIB
6 Fakta Jalur Rel Kereta Api di Kabupaten Ponorogo, Pernah Jadi Moda Transportasi Paling Diminati Masyarakat
6 Fakta Jalur Rel Kereta Api di Kabupaten Ponorogo, Pernah Jadi Moda Transportasi Paling Diminati Masyarakat /Istimewa

5. Potensi Reaktivasi Stasiun

Potensi reaktivasi sejumlah stasiun kereta api di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, menunjukkan upaya untuk memanfaatkan kembali infrastruktur transportasi yang telah ada dalam sejarah wilayah tersebut.

Baca Juga: Citilink Awali Operasional Bandara Dhoho, Batik Air Kapan? Hanindhito: Maskapai Lain Jangan Sampai Menyesal

Salah satu fokus utama pembicaraan dalam potensi reaktivasi adalah Stasiun Slahung, yang sebelumnya merupakan pemberhentian terakhir jalur kereta api Ponorogo–Madiun.

Dengan potensi reaktivasi stasiun ini, diharapkan dapat meningkatkan konektivitas transportasi antarwilayah serta memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat setempat.

6. Salah Satu Proyek Besar Masa Kolonial

Stasiun Jetis merupakan salah satu dari empat stasiun kereta api yang ada di Kabupaten Ponorogo, dan memiliki sejarah yang kaya sebagai bagian dari proyek besar masa kolonial.

Stasiun ini menjadi bagian dari upaya pengembangan jalur lintas selatan yang direncanakan untuk meningkatkan konektivitas transportasi di wilayah tersebut.

Seiring dengan pembangunan infrastruktur kereta api pada masa itu, Stasiun Jetis menjadi pusat aktivitas vital bagi transportasi dan perdagangan di Kabupaten Ponorogo.

Namun, pada tahun 1983, Stasiun Jetis mengalami nasib tragis ketika dinonaktifkan secara bersamaan dengan penutupan jalur kereta api Ponorogo–Slahung.***

Halaman:

Editor: Wibbiassiddi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah